Daun saga yang berasa manis bermanfaat tangani sariawan.
Tetapi, awas, jangan sempat bijinya yang beracun tertelan lantaran dapat
mengakibatkan kematian.
NAMA saga mungkin saja asing di telinga kita. Tetapi tak
sekian dengan sogok thunteng atau saga telik. Dimaksud demikian lantaran
tumbuhan merambat itu mempunyai biji berwarna merah-hitam dibagian runcing.
Saga kerap didapati tumbuh di seputar ilalang. Terdapat banyak type saga. Sebut
saja saga rambat, saga telik, atau saga areuy. Tanaman saga dipercaya ampuh
menangani sariawan.
Saga juga memiliki kandungan abruslactoneA, methyl
abrusgenate, abrusgenic acid, serta vitamin C. Daun tanaman yang masuk daftar
prioritas WHO dinyatakan juga sebagai tanaman obat yang paling banyak dipakai
didunia itu memiliki kandungan glisirisin. Kandungannya tidak kurang dari 15 %.
Kurang terang apakah asam organik lembut itu yang dapat meredam panas dalam
atau senyawa lain.
Terkecuali efisien meredam sariawan serta radang
tenggorokan, banyak manfaat lain dapat didapat dari tumbuhan itu, diantaranya
bermanfaat juga sebagai pereda batuk pada bayi. Daun saga dapat juga bikin bayi
tidur lebih pulas serta tak rewel. Manfaat daun saga untuk batuk yaitu juga
sebagai obat herbal untuk menangani batuk kering.
Tanaman itu juga memiliki efektivitas ekspektoran yang
meningkatkan sekresi mukrosa dari trakea. Kandungan senyawanya dapat keluarkan
dahak serta melegakan tenggorokan gatal. Daun saga memiliki kandungan
glycyrrhicic acid yang mempunyai karakter menyejukkan kulit serta selaput
lendir pada tenggorokan.
Alih-alih konsumsi obat-obatan di warung, Rosyid, pria paruh
baya, lebih sukai memakai obat atau ramuan tradisonal. Dia, umpamanya,
menangani batuk serta radang tenggorokan dengan memakai daun saga yang dapat
dia dapatkan dari tetangga. " Minum ramuan daun saga mujarab banget
menangani batuk. Jadi tidak usahlah minum obat-obatan dari warung, " tutur
pria gagah itu semangat.
Saga juga berperan juga sebagai obat antihipertensi atau
darah tinggi. Juga sebagai obat herbal, daun saga aman untuk meredakan jantung
berdebar kencang.
Bijinya beracun serta serupa toksin pohon jarak (ricin). Ada
laporan tentang kematian disebabkan sistem pemrosesan biji saga juga sebagai
perhiasan. Berdasar sebagian literatur, banyak masalah keracunan biji saga.
Disebabkan yang muncul dari mual, muntah, diare, iritasi, dermatitis, sulit
bernapas, pingsan, sampai kematian. Karenanya disarankan waspada memakai
tanaman itu, terlebih bijinya. Di banyak daerah, biji saga digunakan juga sebagai
insektisida.
Saga rambat termasuk juga type tumbuhan perdu dengan pokok
batang memiliki ukuran kecil serta merambat pada inang membelit-beli ke arah
kiri. Daunnya majemuk, berupa bulat telur, dan memiliki ukuran kecil-kecil.
Daun saga mirip daun ITamarindus indicaP dengan bersirip ganjil serta mempunyai
rasa agak manis (umum dimaksud saga manis).
Saga memiliki buah polong diisi biji-biji yang berwarna
merah dengan titik hitam mengilat serta licin. Biji saga memiliki kandungan zat
toksin yang dimaksud abrin hingga tidak bisa digunakan untuk pembibitan.
Bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk mirip kupu-kupu
dalam support tandan bunga. Tumbuhan itu banyak tumbuh liar di hutan-hutan,
ladang-ladang, atau berniat dipelihara di pekarangan. Saga bisa tumbuh baik di
daerah dataran rendah hingga ketinggian 1. 000 mtr. diatas permukaan laut.
" Daun saga memanglah populer bermanfaat menangani
sariawan, " kata Sekretaris Sentra Pengembangan serta Aplikasi Penyembuhan
Tradisional (SP3T) RS dr Kariadi Semarang, Alkhamudi SSI Aptk, pada Cempaka.
Untuk menangani sariawan, kata Alkamudi, daun saga dapat
dikunyah dengan cara segera. Terlebih terasa manis. Lantaran terasa itu, daun
saga dimaksud juga daun manis. Daun saga memiliki kandungan senyawa kimia
30-100 kali gula. Terkecuali dikunyah, daun saga dapat pula di buat ramuan
untuk berkumur-kumur. Langkahnya, bersihkan sebagian lembar daun saga dengan
air, lantas jemur sebagian menit supaya terlihat agak layu. Sesudah dibikin
bersih, daun saga dapat dikunyah segera hingga halus, lantas kumur-kumur.
Alkhamudi menjelaskan daun serta akar tumbuhan bernama Latin
Abrus pracatorius itu diantaranya memiliki kandungan protein, vitamin A, B1,
B6, C, kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid, serta
pentosan. Saga mempunyai banyak nama lain. Orang-orang Jawa menyebutnya saga
telik/manis, di Aceh diberi nama thaga, saga areuy, di Sunda dimaksud saga
leutik, Gorontalo walipopo, Bali piling-piling, Gayo seugeu, Ambon ailalu
pacar, Minangkau saga buncik atau saga ketek, serta Bugis kaca.
Ramuan Saga
1. Penyehat rambut
Daun serta biji saga yang di buat pasta dapat dipakai untuk
menyehatkan rambut. Langkahnya dengan memoleskan pasta itu ke kepala, biarlah
satu jam, lalu keramas.
2. Amandel
Ambillah akar saga seperlunya, sepotong kayu manis serta
gula batu seperlunya. Rebus seluruhnya bahan itu dengan lima gelas air hingga
mendidih serta tinggal separouh. Saring serta minum duakali satu hari satu
gelas pagi serta sore.
3. Radang mata
Pakai satu genggam daun saga. Giling halus daun saga, lantas
rebus dengan dua gelas air untuk di ambil uapnya. Gunakan uap air daun saga itu
untuk obat tetes mata.
4. Sariawan
Ambillah 10 gr daun saga fresh, bersihkan bersih, campur
dengan 1/2 liter air sampai masak atau tinggal separuh. Pakai air rebusan itu
untuk berkumur.
5. Radang tenggorokan
Ambillah 4 gr daun saga kering atau 7 gr daun fresh,
bersihkan bersih, rebus dengan tiga gelas air sampai mendidih. Sesudah agak
dingin, saring, lantas minum airnya. Imbuhkan air jeruk nipis atau madu bila
sukai.
6. Jantung
Pakai 8 gr daun saga manis serta 10 gr daun sembung.
Imbuhkan 5 gr kencur, lantas rebus dengan 400 ml air. Lalu minum air rebusan
itu.
7. Hipertensi
Ambillah sebagian genggam daun saga, daun kaki kuda, daun
selamagi, buah waluh putih, serta daun kejibeling. Rebus dengan empat gelas air
sampai tersisa dua gelas. Kemudian saring serta minum. Ulangilah sampai pulih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar